Konstruksijembatan mengalami perkembangan dari masa ke masa seiring perkembangan peradaban maupun teknologi. Perkembangan teknologi konstruksi jembatan dapat dilihat dari segi bahan utama dalam pembuatan jembatan, yaitu besi dan baja. Penggunaan besi dan baja menjadikan sebuah konstruksi jembatan menjadi kuat, kukuh, tahan lama dan megah.

Dalam dunia konstruksi, terdapat berbagai macam struktur jembatan berdasarkan sistem strukturnya. Apa saja sih struktur jembatan itu? Yuk, kita bahas satu persatu. one. Jembatan Rangka Truss Bridge Jembatan rangka ini pada umumnya terbuat dari baja, dengan bentuk dasarnya berupa segitiga. Elemen rangka bersendi pada kedua ujung sehingga setiap batang hanya menerima gaya aksial tekan atau tarik saja. Jembatan rangka ini merupakan salah satu jembatan tertua dan dapat dibuat dalam bermacam bentuk, sebagai gelagar sederhana, lengkung maupun kantilever. Jembatan ini digunakan untuk variasi panjang bentang 50-100 meter. 2. Jembatan gantung Suspension Bridge Struktur dasar jembatan gantung berupa kabel utama primary cablevision yang memiliki kabel gantung suspension bridge. Lantai lalu lintas jembatan biasanya tidak terhubungkan langsung dengan pilar, karena prinsip pemikulan gelagar terletak pada kabel. Jika terjadi beban angin dengan intensitas tinggi, jembatan bisa ditutup dan arus lalu lintas dihentikan. Hal ini untuk mencegah sulitnya mengemudi kendaraan dalam goyangan yang tinggi. Pemasangan gelagar jembatan gantung dilaksanakan setelah sistem kabel terpasang, dan kabel serta merupakan bagian dari struktur launching jembatan. Jembatan ini umumnya digunakan untuk panjang bentang sampai 1400 meter. 3. Jembatan gelagar Bean Bridge Jembatan yang berbentuk gelagar terdiri atas lebih dari satu gelagar tunggal yang terbuat dari beton, baja atau beton prategang. Jembatan jenis ini dirangkai dengan menggunakan diafragma, dan umumnya menyatu secara kaku dengan pelat yang merupakan lantai lalu lintas. Jembatan gelagar ini digunakan untuk variasi panjang bentang 5-forty meter. 4. Jembatan kabel Cablevision-Stayed Jembatan ini mengaplikasikan kabel sebagai elemen pemikul lantai lalu lintas. Pada cablevision-stayed kabel langsung ditumpu dengan tower. Jembatan cable-stayed merupakan gelagar menerus dengan tower satu atau lebih yang terpasang diatas pilar โ€“ pilar jembatan di tengah bentang. Jembatan cablevision-stayed memiliki titik pusat massa yang relatif rendah posisinya sehingga jembatan tipe ini sangat baik digunakan pada daerah yang memiliki resiko gempa dan digunakan untuk variasi panjang bentang 100-600 meter. 5. Jembatan Box Girder Jembatan ini pada umumnya terbuat dari baja atau beton konvensional maupun prategang. Box grider terutama digunakan sebagai gelagar jembatan, dan dapat dikombinasikan dengan sistem jembatan gantung, cable stayed maupun bentuk pelengkung. Manfaat utama dari box girder adalah sebuah momen inersia yang tinggi dalam kombinasi dengan berat sendiri yang relatif ringan karena adanya rongga di tengah penampang. Box girder dapat diproduksi dalam berbagai bentuk, tetapi bentuk trapesium merupakan bentuk yang paling banyak digunakan. Rongga yang berada di tengah box memungkinkan pemasangan tendon prategang di luar penampang beton. Jenis gelagar ini biasanya digunakan sebagai bagian dari gelagar segmental, yang kemudian disatukan dengan siste prategang post tensioning. Anallisa full presetreesing suatu desain dimana pada penampang tidak diperbolehkan adanya gaya tarik, enjamin kontinuitas dari gelagar pada petemuan segmen. Jembatan ini digunakan untuk variasi panjag bentang xx-forty meter. 6. Jembatan Lengkung Curvation Bridge Jembatan lengkung adalah beton struktur non โ€“ linear yang mempunyai kemampuan sangat tinggi terhadap respon momen lengkung. Hal yang membedakan bentuk pelengkung dengan bentuk lainnya adalah bahwa kedua perletakan ujungnya berupa sendi sehingga pada perletakan tidak diizinkan adanya pergerakan ke arah horizontal. Bentuk dari jembatan lengkung hanya bisa digunakan untuk jembatan dengan panjang bentang 100-300 meter. 7. Jembatan Beton Prategang Prestressed Concrete Span Jembatan beton prategang merupakan suatu perkembangan mutakhir dari bahan beton. Pada jembatan beton prategang diberikan gaya prategang awal yang dimaksudkan untuk mengimbangi tegangan yang terjadi akibat beban. Jembatan beton prategang dilaksanakan dengan dua sistem yaitu mail tensioning dan pre tensioning. Pada sistem mail service tensioning dari tendon pada beton dilakukan dengan penjangkauan di ujung gelagar. Pada pre tensioning beton dituang mengelilingi tendon prategang yang sudah ditegangkan terlebih dahulu dan transfer gaya pra tegang yang sudah ditegangkan terlebih dahulu dan transfer gaya prategang terlaksana karena adanya ikatan antara beton dengan tendon. Jembatan ini sangat efisien karena analisa penampang berdasarkan penampang utuh, Jembatan jenis ini digunakan untuk variasi bentang jembatan xx-40 meter. Nah, ini dia berbagai macam struktur jembatan dalam dunia konstruksi, Meabrik sekali, bukan? Apakah kalian ingin belajar aplikasi tersebut? Zamil Consulting solusinya ! Yuuk, Segera daftar & dapatkan promo serta ilmu di Zamil Consulting Service Learning Centre. Kami tunggu ya J ๐Ÿ“Œ Info & Pendaftaran ๐Ÿ“Pendaftaran online ๐Ÿ“ž Info layanan ๐Ÿ“Œ Ikuti informasi kami IG zamilconsulting & zamil_consulting FB Tim Zamil Fanspage Zamil Consulting Eastward-postal service Website Berdasarkan tipe strukturnya, jembatan dapat dibedakan menjadi beberapa macam, antara lain Jembatan plat slab span Sumber Jembatan plat memiliki struktur jembatan yang sangat sederhana hanya berupa ruas horizontal yang ditopang dengan tiang vertikal. Jembatan plat mampu menahan lentur dan gaya geser. Jembatan ini memiliki momen inersia terbesar untuk berat yang relatif rendah setiap unit panjangnya. Jembatan plat berongga voided slab bridge Sumber Jembatan plat berongga meminimalkan jumlah gelagar dengan membuat jarak antar gelagar dibuat lebar dan pengaku lateral diabaikan, sehingga nilai konstruksinya berkurang. Pada jembatan ini, plat beton prategang digunakan untuk sungai yang memiliki bentangan yang lebih panjang. Jembatan gelagar girder bridge Sumber Jembatan gelagar ini merupakan jenis jembatan yang paling sederhana dan banyak digunakan di Indonesia. Dasarnya terdiri dari balok horizontal yang didukung oleh abutment. Pada jembatan yang lebih panjang perlu ditambahkan pilar yang disesuaikan dengan perencanaan jembatan. Beberapa jenis gelagar yang sering digunakan adalah I-girder, box girder, U girder, T-girder, dan voided slab. Jembatan rangka truss span Sumber Jembatan baja terdiri dari batang-batang baja biasanya lurus yang dihubungkan satu dengan yang lainnya dengan hubungan gusset plate/buhul. Batang-batang baja akan membentuk rangka segitiga yang akan mengalami dan menahan tegangan akibat gaya tarik, gaya beban, dan kadang keduanya jika terkena beban-beban dinamis. Jembatan pelengkung arch span Sumber Jembatan pelengkung adalah jembatan dengan struktur berbentuk setengah lingkaran dan abutment di kedua sisinya. Lengkungan jembatan bekerja dengan memindahkan beban yang dialami oleh jembatan dan didorong ke abutment pada kedua sisinya agar tidak bergerak ke samping. Jembatan pelengkung harus terdiri dari fabric yang tahan terhadap gaya tekan karena setiap bagian pelengkung menerima gaya tekan dari beban akibat berat sendiri dan beban lalu lintas. Semakin besar sudut kelengkungannya akan membuat gaya tekan yang dialami semkin kecil, akan tetapi bentangnya menjadi lebih kecil. Jembatan gantung suspension bridge Sumber Jembatan ini berfungsi sebagai pemikul langsung beban dari lalu lintas yang lewat di atasnya. Kontruksi pada jembatan gantung mirip konstruksi pada cable-stayed bridge, hanya saja prinsip penopangnya yang berbeda. Mekanisme penopang yang terjadi adalah seluruh beban yang lewat akan ditahan oleh sepasang kabel penahan di atas dua pasang menara dan dua pasang blok angkur. Pilar pada jembatan ini lebih kokoh daripada cable-stayed bridge. Jembatan kabel cable stayed span Sumber Struktur jembatan kabel biasanya terdiri dari kabel, dek jembatan, dan pilar. Penempatan dek dilakukan dengan menggantungkan menggunakan kabel berkekuatan tinggi dan diangkur pada tiang pilar. Biasanya, jembatan kabel digunakan untuk jembatan dengan bentang yang panjang. Jembatan cantilever cantilever bridge Sumber Jembatan cantilever menggunakan sistem pengecoran bandage insitu atau dipasang precast segmen demi segmen sebagai kantilever di kedua sisi pada balok jembatan. Hal ini dilakukan agar seimbang balance atau satu sisi dengan pengimbang balok beton yang sudah dilaksanakan lebih dulu. Referensi Dirangkum dari berbagai sumber. BM

Gambar5.14 Beban aliran air pada gelagar jembatan Luas bidang kontak aliran dengan struktur jembatan berbeda sesuai dengan tinggi genangan saat banjir. Tabel 5.11 menunjukkan elevasi gelagar hasil pengukuran Jembatan Keduang dengan menggunakan alat theodolite. Tabel 5.11 Elevasi gelagar Jembatan Keduang Elevasi Gelagar A1 P1 P2 A2 Flens kiri
Gelagarinduk atau gelagar utama, Berfungsi menahan bebasn langsng dari pelat lantai kendaraan. Letaknya memanjang arah jembatan atau tegak lurus arah aliran sungai. Gelagar melintang / diafragma, Berfungsi mengikat beberapa balok gelagar induk untuk mencegah pergeseran antar gelagar induk. Letaknya melintang arah jembatan.
Jembatanlengkung (arch bridge) Jembatan gelagar (beam bridge) Jembatan Kabel (cable-stayed) Jembatan gantung (suspension bridge) Jembatan beton prategang (prestressed concrete bridge) Jembatan rangka (truss bridge) Jembatan box girder Sekian informasi tentang tipe atau jenis jembatan berdasarkan bangunannya. Semoga bisa bermanfaat. .
  • qkqij2e2yn.pages.dev/353
  • qkqij2e2yn.pages.dev/114
  • qkqij2e2yn.pages.dev/241
  • qkqij2e2yn.pages.dev/83
  • qkqij2e2yn.pages.dev/153
  • qkqij2e2yn.pages.dev/377
  • qkqij2e2yn.pages.dev/159
  • qkqij2e2yn.pages.dev/203
  • qkqij2e2yn.pages.dev/177
  • sebutkan jenis jembatan menurut gelagar utama